Tabligh Akbar dalam Rangka Isra Mi’raj 27 Rajab 1446 H / 2025 M

Penulis : Farah Fadillah, S.Pd., Gr.

Guru Matematika (SMPN 1 Jasinga)

Jasinga, 7 Februari 2025 – Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 27 Rajab 1446H, SMPN 1 Jasinga menggelar acara Tabligh Akbar pada Jumat, 7 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik, guru, dan seluruh keluarga besar SMPN 1 Jasinga sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat keagamaan, memperdalam pemahaman tentang peristiwa penting dalam sejarah Islam, dan mengambil setiap hikmahnya yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diawali dengan sholat dhuha seluruh peserta didik, guru, dan seluruh keluarga besar SMPN 1 Jasinga yang sudah menjadi kegiatan pembiasaan setiap hari Jumat disertai pengisian kultum dari Bapak Wawan Setiawan, S.Pd. Beliau menyampaikan materi tentang bentuk bersyukurnya kita telah diamanahi oleh Allah mempunyai fisik yang lengkap, maka sudah sepantasnya digunakan untuk hal-hal yang baik. “Kalian lihat di tembok sekolah, toilet, banyak coretan tulisan dengan kata-kata yang tidak baik. Kemudian kalian lihat fenomena saat ini banyak anak yang tidak menggunakan mulutnya dengan baik, berani mengatai orangtuanya dengan kalimat yang kurang pantas hanya karena tidak dituruti keinginannya bahkan sampai berani mengancam untuk membunuh orangtuanya. Hal-hal seperti itu jangan sampai ada pada diri peserta didik SMPN 1 Jasinga. Berkata ‘ah’ pada orangtua saja di dalam Islam tidak diperbolehkan, apalagi sampai keluar kata-kata kasar terhadap orangtua.” tutur beliau. Setelah kegiatan pembiasaan sholat dhuha selesai, seluruh peserta didik tetap berada di lapangan dan diatur posisi tempat duduknya untuk memasuki acara tabligh akbar dalam memperingati Isra Mi’raj.

Tabligh Akbar kali ini menghadirkan Ustadz Ari Apriyudin, S.Pd., seorang pendakwah dan juga guru yang dikenal luas di wilayah setempat dan sekaligus merupakan alumni SMPN 1 Jasinga. Dalam ceramahnya, Ustadz Ari menyampaikan tentang perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang merupakan sebuah peristiwa spiritual yang menyentuh hati dan banyak hikmah yang bisa ditarik di kehidupan saat ini. Beliau mengajak peserta didik untuk memahami dan merenungkan makna dalam perjalanan isra mi'raj yang luar biasa tersebut, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjutkan dengan mi'raj ke Sidratul Muntaha.

Ustadz Ari menjelaskan, melalui peristiwa isra mi'raj, umat Islam diajarkan tentang pentingnya kedekatan dengan Allah SWT, serta bagaimana Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat langsung dari Allah. “Isra Mi'raj bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalankan ibadah dengan khusyuk,” ujar Ustadz Ari dalam ceramahnya.

Selain itu, beliau juga menekankan nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW, yaitu menghormati orangtuanya. Beliau menejelaskan bahwasannya Nabi Muhammad SAW telah ditinggal oleh ayahnya saat usia 2 bulan dalam kandungan, sehingga lahir dalam keadaan yatim. Kekurangan sosok ayah dalam hidupnya tidak menghalangi Nabi Muhammad SAW untuk tumbuh menjadi anak yang pintar dan sangat memuliakan ibunya. Apabila ditarik dalam kehidupan di sekolah, guru adalah orangtua yang ada di sekolah yang juga harus dihormati. “Ada 3 musibah untuk orang-orang yang tidak menghormati orangtuanya, tidak menghormati gurunya: (1) Allah akan mencabut semua ilmu yang ada di otak dan hatinya sehingga orang tersebut berada dalam kebodohan ilmu agama maupun dunia, tidak mendapat kemuliaan dunia maupun akhirat. (2) Allah akan mencabut pintu-pintu keberkahan dan kesuksesan (3) Akan meninggal dalam keadaan su’ul khotimah, tidak membawa iman dan Islam, tidak akan mendapat surga dan akan mendapat laknat Allah berupa neraka,” tutur beliau. " Di sekolah harus menghormati bapak/ibu guru, kalau kalian bolos maka setiap jengkal, setiap langkah akan dilaknati oleh Allah. Jadi hikmah dari isra mi’raj supaya menjadikan kita sebagai orang yang semakin beriman pada Allah dan rasul, bukti cinta kita terhadap rasul adalah memuliakan kedua orangtua," tambahnya.

Acara yang berlangsung khidmat di halaman sekolah ini dipandu oleh 2 MC dari OSIS SMPN 1 Jasinga dan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh salah peserta didik, penampilan marawis dari ekskul rohis, dilanjutkan dengan sambutan dari wakil kepala SMPN 1 Jasinga, Bapak Dwi Nurkholis, S.Pd.,MM. Dalam sambutannya, beliau berharap agar kegiatan ini dapat memberi manfaat yang besar bagi seluruh peserta didik dan memperkuat pemahaman agama di kalangan generasi muda.

"Isra Mi'raj adalah peristiwa yang mengajarkan kita banyak hal. Selain sebagai refleksi spiritual, peringatan ini juga memberikan semangat bagi kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Bapak Dwi Nurkholis. Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ari, memohon keberkahan dan keselamatan untuk seluruh umat Islam, khususnya keluarga besar SMPN 1 Jasinga.

Melalui Tabligh Akbar ini, diharapkan peserta didik SMPN 1 Jasinga dapat semakin mendalami ajaran agama Islam dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi'raj dalam kehidupan sehari-hari, yaitu salah satunya dengan menghormati kedua orangtuanya dan gurunya.